Friday, December 12, 2008

Teroris Pasirkuda (Part I)

Kira-kira orang Indonesia dikenal oleh dunia seperti apa? Ramah, murah senyum, jorok, korup, atau yang lainnya? Saya pikir setiap orang punya perspektif yang berbeda-beda, tapi ada istilah common perspective alias pandangan umum yang tumbuh menjadi semacam kesepakatan sosial antar satu individu dengan yang lainnya. Proses terjadinya lebih sering diciptakan dari apa yang mereka dengar dan mereka lihat di media massa. Sudah pasti kebanyakan tidak pernah berinteraksi dengan subjek nya karena berapa persen sih misalnya orang Amerika yg pernah datang ke Jakarta? Paling kurang dari satu persen. Sisanya Cuma melihat di TV, itu pun kebetulan.


Long stories short, saat ini banyak yang menilai kita sebagai bangsa teroris. Marah? Saya rasa tidak perlu karena tidak akan menyelesaikan masalah. Tapi saya ingin berbagi cerita mengenai pengalaman saya di interogasi oleh Home Land Security Amerika Serikat selama hampir tiga jam. Saya tidak ingat semuanya tapi kurang lebih akan saya ceritajan dibawah ini.

Tapi sebelum saya bercerita tentang kejadian di LAX (Los Angeles International Airport), saya ingin cerita dulu penggalan pengalaman saya di Narita Airport Tokyo. Setelah saya cek in, saya bergegas menuju terminal yang dituju. Saya agak mulai sebal dengan international travel saat itu, karena paspor Indonesia itu membuat saya sangat dicurigai, padahal dari setelan saja tidak ada seram-seramnya. Ok lah, jujur aja, saya mulai jenuh dengan pertanyaan “What is the purpose of your visit?” sekarang mana ada sih orang yang menjawab seperti ini:

“Ini pak, cuma mau meledakan gedung parlemen”
“Gak banyak, paling menghabisi orang-orang sini, terus pulang”
“mau ketemu kepala yakuza”

Pathetic huh?

Nah, ketika berada di Narita yang bertanya bukanlah seorang petugas custom, tapi petugas airline yang berdiri diterminal. Ketika yang lain dibiarkan berlalu sambil menunjukkan paspor, badut itu malah memegang saya. Aneh sekali, karena biasanya penumpang itu ditanya saat berada di negara tujuan. Kebetulan saya dalam perjalanan ke Amerika Serikat. Dicengkramnya bahu saya, terus dengan bahasa Inggris yang sangat minim dan tidak jelas, dia menanyakan tujuan saya ke Amerika...karena kesal, saya jawab sekenanya,

“Im going to see your mother…”

hahaha....dia cuma bengong-bengong saja karena saya pikir toh dia tidak paham apa yang saya katakan, dan sayapun terus bergegas menuju pesawat. Seorang penumpang yang saya perkirakan warga negara Amerika yang ada disebelah saya juga terlihat tersenyum mendengar jawaban saya. Ok, mungkin saya gila, karena bisa saja saya ditangkap, tapi sumpah pada saat itu saya sudah pusing ditanya seperti itu ditengah internasional travel yang menjenuhkan.

Kalau di LAX, kejadian seperti ini hampir berulang. Karena sudah berkali-kali orang-orang Homeland Security nya sudah mengenal wajah saya dan suka tersenyum-senyum. "Im sorry sir, we're just doing our job" katanya tenang.

Tapi akan saya ceritakan pengalaman pertama kali saya harus berurusan dengan mereka. Sebuah pengalaman yang akan membekas dalam petualangan hidup saya, dan membangkitkan jiwa "ke-pasirkuda-an" saya haha....

Awal dari pengalaman ini adalah ketika saya dihadang dua gorila yang besar-besar ....

(BERSAMBUNG)

4 comments:

  1. ayo teraskeun dongengna...panasaran yeuh :D

    ReplyDelete
  2. carita sapotong-sapotong nya kieu yeuh...

    ReplyDelete
  3. sigana mah keur posting aya pengumuman siaga 1 jadi we eureun hihihi....

    ReplyDelete
  4. rek nungguan lanjutanna................

    ReplyDelete